Proyek Jembatan Miliaran di BU Disorot, Pelaksana PT Ranah Katialo Berang

Read Time:1 Minute, 32 Second

BENGKULU UTARA – Pekerjaan paket proyek 2 unit jembatan yang dikerjakan oleh PT Rana Katialo dan PT Lima Pilar Persada, memantik reaksi sejumlah pihak. Bahkan, aparat penegak hukum diminta untuk memeriksa agenda kegiatan yang memangkas anggaran di APBN Tahun Anggaran (TA) 2022 mencapai puluhan miliar itu.Endang, pemuda Bengkulu Utara turut menyoroti dua paket proyek yang disinyalir gagal perencanaan itu. Ia menilai sejatinya sebelum dimulainya pelaksanaan, skema fisik kegiatan harus ditelaah dengan baik. Ini dilakukan guna meminimalisir adanya cacat fisik bangunan yang tentu bakal merugikan masyarakat.”Kontruksi kedua bangunan jembatan ini sangat patut dipertanyakan kualitasnya. Kalau dalih dampak kontur tanah dan iklim, kembali ke perencanaan. Kematangan perencanaan menjadi acuan kualitas fisik. Ini wajar saja kita menduga jika pembangunan jembatan itu gagal perencanaan dan dibangun asal jadi,” tuturnya.Celah praktik penyimpangan dalam agenda proyek miliaran rupiah itu, sangat berpotensi terjadi. Sehingga untuk membuktikan dugaan kerugian, perlu adanya atensi pihak aparat penegak hukum.”Sangat tidak masuk akal. Proyek baru seumur jagung, malah sudah terlihat rusak. Ini menandakan kualitas fisik diduga jauh dari standar nasional. Sedangkan dana yang dikucurkan bernilai fantastis,” jelasnya, dikutif dari Aktualjurnal.id.Menariknya, pascadiberitakan oleh media ini, manajemen PT Ranah Katialo malah terkesan tak terima. Bahkan pelaksana perusahaan yang berdomisili di Kabupaten Rejang Lebong, Gamal menyampaikan argumentasi yang dinilai tendensius.”Kau ni nyinyir itu kan masih dalam pemeliharaan timbunan nyo belum padat nian karno dak pacak di compact pakai vibro karno di belakang loneng vibro dak masuk biar dio padat alami ajo selamo 3 bulan klak baru kito perbaiki,” tulisnya dalam bahasa daerah.Diketahui agenda proyek APBN yang dikerjakan PT Ranah Katialo dan PT Lima Pilar Persada sebagai konsultan ini, yakni jembatan Desa Kota Agung Kecamatan Air Besi. Pasca PHO, kondisi fisik jembatan terlihat mengalami keretakan di bagian oprit jembatan. Dan jembatan di Desa Air Padang Kecamatan Lais mengalami keretakan di bagian penyangga atau loneng jembatan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *